TRIBUNNWES.COM, DAMASKUS – Sebuah mortir menghantam bangunan Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia, di Damaskus, Rusia, Minggu (22/9/2013), melukai sedikitnya tiga orang.

Pemerintah Rusia menyalahkan kelompok pemberontak dalam insiden itu.

“Pada tanggal 22 September 2013, akibat dari bombadir serangan pemberontak di lingkungan Mazzeh, Damaskus, salah satu mortir meledak di wilayah Kedutaan Besar Rusia di Suriah,” seperti dikutip dari Upi.com, Senin.

“Tiga orang pegawai terluka, walau tidak mengancam jiwa mereka, dan penyelidikan serangan ini tengah berlangsung,” kata mereka.

PIhak Kedutaan menurut Kemenlu Rusia tengah mempertimbangkan langkah memperketat keamanan pascaserangan.

Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marie Harf mengatakan pihaknya mengutuk insiden itu, dan menyatakan keprihatinan yang mendalam bagi mereka yang terluka.

Namun di Moskow, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengecam Amerika Serikat, dan menuduh mereka telah memeras dan mendorong resolusi PBB untuk memastikan Suriah mentaati proses penghancuran senjata kimia yang telah disepakati antara AS dan Rusia.

AS, Inggris dan Perancis menginginkan adanya sanksi tegas jika Suriah tidak mentaati proses itu, yaitu penggunaan kekuatan militer di bawah Piagam PBB Bab VII. (asiaone.com)

Baca Juga:

Rusia Ancam Beri Sanksi 400 Warganya yang Ikut Perang di Suriah

Pemerintah Suriah Tawarkan Gencatan Senjata

Iran Siap Tengahi Pemerintah dan Oposisi Suriah



YOUR COMMENT